Tuesday, September 4, 2012

Atlet-atlet Jateng Dilanda Cedera

SEMARANG – Ambisi cabang atletik Jawa Tengah untuk membawa pulang delapan medali emas juga terkendala cedera yang diderita sejumlah atlet andalannya. Suryo Agung menderita cedera pantat atau yang dikenal dengan nama latin gluteus maksimus saat melakukan persiapan jelang Olimpiade London 2012.

Karena cedera itu pula ia batal turun di even tersebut dan Indonesia akhirnya diwakili sprinter muda Fernando Lumain Di sektor putri, atlet andalan Trianingsih juga dikabarkan tengah didera cedera hamstring. Sementara Dwi Ratnawati  yang akan bertarung di nomor lempar cakram dan tolak peluru tengah dilanda cedera di sekitar pinggang.

Meskipun sempat didera cedera, namun sprinter Suryo Agung tetap optimistis mampu berprestasi di PON 2012/Riau. Dia juga yakin mampu mengamankan medali emas di nomor 100 meter. Keyakinan Suryo Agung bukan sekadar sesumbar. Dari hasil kejuaraan nasional Jatim Open yang digelar Maret lalu, catatan waktu tempuhnya masih terbaik dibandingkan pelari-pelari nasional lainnya.

Di ajang tersebut, Surto membukukan waktu  10, 52 detik. Dua pelari nasional asal NTB yaitu Iswandi dan Fadlin berada di belakangnya dengan catatan waktu masing-masing 10,68 detik dan 10,73 setik.

Sedangkan sprinter asal Papua Franklin Ramses Burumi yang meraih medali emas SEA Games 2011 lalu, saat ini dikabarkan tengah diterpa cedera dan belum ada kejelasan apakah bakal turun di Riau atau tidak.

”Untuk nomor 100 meter, saya masih memiliki keyakinan mampu berprestasi. Apalagi sejak awal memutuskan menjadi atlet lari, spesialisasi saya memang pada nomor 100 meter,” kata Suryo.

Dia mengakui, catatan waktu di Kejurnas Jatim Open masih jauh dari rekor nasional dan rekor SEA Games yang pernah dicetaknya pada 2009, yakni 10,17 detik. Meski demikian dengan waktu 10,52, ia masih yang terbaik di antara rekan- rekannya.

Di PON tahun ini, Suryo diharapkan mampu menyumbangkan dua medali emas dari nomor 100 meter dan 200 meter. Namun dia tidak bisa memberikan garansi untuk nomor 200 meter. Kesulitan Suryo di 200 meter karena informasi yang diterima, jadwal pertandingan untuk nomor tersebut digelar sebelum lomba lari 100 meter.

Menurut Suryo ini menjadi dilema tersendiri. Bahkan sampai sekarang dia belum memutuskan akan turun atau tidak di 200 meter. Dia khawatir, jika memaksakan turun di nomor 200 meter akan mengakibatkan kegagalan di dua nomor tersebut.

 ”Saya harus bijak memilih nomor apa yang akan saya ikuti nanti. Karena kondisi memang tidak memungkinkan. Saya akan melakukan konsultasi dengan pelatih dan tim kesehatan untuk membahas keikutsertaan di nomor 200 meter,” tandas pelari asal Solo ini. (Sundoyo Hardi/Koran SI/min)

No comments:

Post a Comment