Monday, August 6, 2012

Juara Dunia Target Owi/Butet Berikutnya

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. (Foto: Daylife)
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. (Foto: Daylife)

JAKARTA -  Tak ingin larut dalam kesedihan usai gagal meraih medali emas pada Olimpiade 2012 di London, pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir langsung mencanagkan target baru, yaitu menjadi juara dunia.

Seperti diketahui, pasangan yang biasa akrab disapa Owi/Butet ini harus puas meraih tempat keempat di kelas ganda campuran. Hasil tersebut menambah rentetan hasil buruk yang diraih tim Indonesia dalam cabang olahraga ini.

Namun, Tontowi/Natsir merasa bahwa kegagalan mereka di ajang Olimpiade merupakan sebuah pengalaman bagi keduanya dalam meraih hasil gemilang di berbagai turnamen lainnya.

“Bisa saja ini Olimpiade terakhir buat saya, bisa juga tidak, saya belum berpikir sampai Olimpiade Brasil 2016. Mungkin saya dan Tontowi akan fokus ke Kejuaraan Dunia 2013, syukur-syukur bisa bertahan sampai Asian Games 2014,” ungkap Liliyana, seperti dilansir situs resmi PBSI.

Meskipun sudah pernah mencicipi rasanya menjadi juara dunia, Liiliyana ternyata mengincar gelar tersebut bersama Tontowi. Pada tahun 2005 dan 2007 pemain putri asal PB Tangkas Specs ini meraih gelar Juara Dunia di nomor ganda campuran bersama Nova Widianto. Mereka juga mendapatkan medali perak di Olimpiade Beijing 2008.
 
“Memang saya sudah pernah jadi juara dunia, tapi sama Tontowi kan belum pernah. Semoga saja saya bisa terwujud. Sebetulnya sampai akhir tahun ini saya masih akan terus bermain, namun setelahnya akan saya pikirkan kembali,” ujarnya.

“Saya masih ingin terus bermain sampai saya sudah tidak mampu lagi, baru saya akan pensiun dan itu belum tahu kapan” ujar Liliyana yang merupakan pemain kelahiran 9 September 1985 ini.
 
Tak hanya itu, Liliyana juga berharap bahwa kegagalannya di Olimpiade London 2012 ini tak mematahkan semangat Tontowi. Ia mengharapkan kegagalan tersebut bisa menjadi pelajaran bagi Tontowi.
 
“Tontowi kan masih muda, dia masih punya kesempatan untuk bermain di Olimpiade Brasil 2016, mungkin dengan saya, mungkin juga tidak. Jadi saya harap nanti dia bisa lebih matang lagi, kali ini dia belum bisa mengatasi beban dan tekanan di mana semua bertumpu kepada kami, dan saya mengerti sepenuhnya apa yang dialami Tontowi, itu wajar,” pungkas.
 
Sesudah Olimpiade London, Tontowi/Liliyana diberikan waktu libur latihan untuk beristirahat dan menenangkan diri. Olimpiade begitu menyita waktu, pikiran, dan tenaga para pemain. Untuk itu dibutuhkan rehat sejenak agar keduanya dapat kembali berlatih dan mempersiapkan diri ke turnamen selanjutnya seperti China Masters Super Series dan Denmark Open Super Series Premier 2012. (min)

No comments:

Post a Comment